Pengalaman Dan Resiko Mengganti Nama Domain
Sebenarnya judul Pengalaman dan Resiko Mengganti Nama Domain diatas kurang sesuai dengan goresan pena ini. Itu alasannya yakni yang saya ganti bukanlah nama domain melainkan subdomain. Maklum, domain masih nebeng di gratisan jadi harus terima diberi nama domain blogspot.com.
Baiklah, berawal dari cita-cita untuk mengganti http://abang-palu.blogspot.com menjadi http://abangpalu.blogspot.com, dengan alasan supaya lebih gampang disebut dan diketik. Kemudian sayapun melanjutkan sanksi dan menggantinya melalui pengaturan di blogger.com. Lihatlah apa yang saya lakukan, saya hanya merombak sedikit saja dan hanya menghilangkan garis datar diantara kata kakak dan palu hingga hasilnya menjadi http://abangpalu.blogspot.com. Namun, apa yang terjadi? Setelah saya merubah dan menyimpannya, semua tak semulus dengan apa yang saya bayangkan. Ternyata artikel-artikel yang sudah muncul di halaman pertama google tidak dapat dibuka lagi dan muncul goresan pena "blog telah dihapus"
Seketika itu juga menyerupai simpulan zaman rasanya. Bagaimana tidak? dampak dari kalimat "blog telah dihapus" yakni visitor tidak dapat berkunjung lagi di blog kita melalui tulisan-tulisan yang berada di halaman awal google tadi. Akibatnya ya terperinci tidak ada lagi pengunjung di blog saya. Padahal sebelumnya lumayanlah diatas 50 page view per hari. Padahal artikelnya gres sedikit alasannya yakni saya sangat malas update.
Mengapa saya sangat syok? alasannya yakni blog saya ini akan saya naikkan traffiknya biar diterima google adsense. Ternyata malah apes selain tidak ada visitor lagi, page rank menjadi nol, alexa rank pun no data.
Semua ini dapat terjadi alasannya yakni nama domain yang gres akan dianggap blog yang gres pula oleh google. Jika blog dianggap baru, otomatis semuanya menjadi menyerupai blog gres lainnya. Misal saat menciptakan postingan, butuh waktu 2 hingga 3 hari biar terindex oleh google.
Meski demikian saya yakin ini bukanlah simpulan dari segalanya. Kurang lebih satu ahad saya browsing dan mencari solusi dari duduk perkara ini. Namun tidak ada balasan yang cukup memuaskan selain saran untuk rajin update artikel biar page rank naik kembali.
Tapi alasannya yakni tidak sabar, kesannya dengan modal nekat sayapun mencoba mengganti nama domain tersebut menyerupai semula. Meskipun sebelumnya saya membaca pengalaman seseorang bahwa domain yang telah diganti tidak dapat dikembalikan. Sayapun mengikuti insting dan kesannya Alhamdulillah bisa,, yang lebih menyenangkan tulisanku muncul lagi di halaman pertama google. Terimakasih lagi bahwa visitor mulai stabil kurang dari 1 minggu.
Para pembaca, inilah pengalaman dan resiko mengganti nama domain dari saya, semoga dapat diambil pelajarannya dibalik ini. Pesan saya jangan sekali-kali mengganti nama domain Anda jikalau itu tidak terlalu penting.